Senin, 29 Oktober 2018

5 cara menyuburkan tanah secara alami




Banyak yang beranggapan berkebun hanya soal menenteng sekop, membuat lubang, lalu menanam. Tapi, tunggu dulu. Satu hal perlu kita pastikan dan kita ketahui adalah kandungan nutrisi dalam tanah.

Mengikuti cara berkebun organik, menebarkan kompos ke permukaan tanah mungkin cukup untuk menambahkan nutrisi. Namun kesuksesan berkebun tergantung pada sehat atau tidaknya tanah dalam jangka panjang. Kondisi tanah yang lebih baik akan meningkatkan produktivitas serta kualitas tanaman.



1.) Menambah materi dan pupuk organik
Materi organik memiliki kapasitas pertukaran ion yang sangat tinggi sehingga dapat mengikat air dengan kuat. Hal ini yang membuat tanah kering berarti kekurangan materi organik tanah.
Kita bisa memakai tehnik layering, bisa diartikan membuat kompos langsung pada tanah, sehingga ketika bahan-bahan organik terurai, nutrisi langsung diserap oleh tanaman. Banyak sekali bahan organik yang dapat dijadikan lapisan-lapisan penyubur tanah. Daun-daun hijau, daun-daun kering, jerami, batang tanaman, ranting tanaman, kertas biasa, kertas koran, kertas kardus, kulit buah, kulit kacang-kacangan, dan bahan-bahan yang cepat terurai lain bisa dimanfaatkan. Semakin kecil potongan-potongannya, semakin cepat bahan-bahan organik terurai oleh perubahan suhu dan mikroorganisme.
Teknik pelapisan bahan-bahan organik juga bermacam-macam. Ada yang asal mencampurkan, ada pula yang menatanya: letakkan ranting dulu, kemudian daun hijau, lalu daun kering atau kertas, lalu kotoran binatang, dan terakhir tanah sebelum diulang lagi dari daun hijau sampai ketinggian bedeng dirasa cukup.

Penambahan materi organik berbeda dengan pupuk kimia karena materi organik tidak dapat secara langsung diserap tanaman dan tersedia di tanah. Materi organik akan mengaktifkan mikroorganisme untuk mendegradasi materi organik itu sendiri.

2.) Tambahkan materi hewani
Darah mengandung sekitar 12-13% nitrogen sedangkan bulu mengandung 7-10% nitrogen. Nah yang harus di perhatikan adalah kandungan nitrogen yang sangat tinggi didalam tanah bosa menyebabkan keracunan ammonia pada tanaman dan mengundang munculnya patogen.
Namun di balik itu semua unsur hewani mampu untuk mempercepat proses penguraian bahan-bahan organik oleh suhu tinggi dan mikroorganisme, sekaligus untuk menambahkan unsur-unsur hara. Tambahkan kotoran binatang (manure) di permukaan tanah atau dalam proses layering. Utamakan kotoran dari binatang pemakan rumput seperti sapi, kambing, kuda, atau kelinci.

Untuk meminimalisir kontaminasi bibit-bibit penyakit, gunakan manure dari peternak rumahan atau peternakan kecil. Disarankan pula untuk menggunakan kotoran yang sudah dibiarkan selama tiga bulan (sudah dibiarkan di kandang selama tiga bulan; atau berada dalam kompos selama tiga bulan sebelum ditabur; atau beri jeda tiga bulan antara penaburan kotoran dan pemanenan tanaman khususnya yang diambil umbi atau daunnya).

3.) Serabut dan abu gergaji 
Bahan ini mengandung sekitar 3% nitrogen dan cocok untuk menambah nitrogen tanah dengan lebih efisien dibandingkan materi hewani. Selain itu abu gergaji dapat digunakan untuk mengoreksi pH, yaitu menaikan pH pada tanah yang pH-nya termasuk asam.

4.) Biarkan mahluk mungil

Dalam poin sebelumnya, yakni melakukan pelapisan tanah serta pemberian kotoran binatang, termasuk cara untuk menyayangi dan mengembangbiakkan makhluk-makhluk mungil ini. Cara lainnya adalah dengan tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya, entah itu pestisida, herbisida, maupun pupuk non-organik. Selain berbahaya bagi kesehatan manusia, bahan-bahan tidak alami tersebut juga dapat memusnahkan mikroorganisme bermanfaat yang sesungguhnya merupakan modal utama terjaganya kesuburan tanah.
Kascing atau kotoran cacing merupakan materi organik yang cepat diserap sangat baik bagi kegemburan tanah. Hal ini karena selain memberikan materi organik tanah berupa kascing, cacing juga turut membentuk struktur tanah secara mekanik serta mempercepat penyerapan nutrisi ke dalam tanah dan pada tanaman dengan mengubah bahan organik menjadi kascing.


5.) Pakai mulsa organik 

Mulsa adalah apapun yang menutupi permukaan tanah dengan tujuan menjaga kelembaban tanah, menghalangi sinar matahari agar rumput tidak tumbuh, serta menyediakan nutrisi tambahan.

Bahan-bahan non-organik seperti batu atau plastik bisa digunakan, tapi tujuan memberi nutrisi tambahan tidak akan tercapai. Maka dari itu, disarankan untuk menggunakan bahan-bahan organik seperti potongan rumput, jerami, kulit-kulit buah atau kacang, kertas, dll. Bisa juga dengan ilalang dan tanaman sederhana yang memiliki ketahanan tinggi ditanam. Ketika tanaman mati maka tanaman akan menjadi materi organik yang menyuburkan tanaman. Setelah beberapa bulan, jangan lupa tambahkan lapisan mulsa baru.

Jangan pernah malu jadi petani muda, karena nasib bangsa bahkan dunia ini, kitalah yang menentukan.